Sushi Bisa Bikin Gemuk
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Senin 18-03-2013,23:45 WIB
SUSHI bukan lagi makanan yang aman. Apalagi bagi mereka yang ingin diet. Karena berdasarkan hasil penelitian terbaru, mengkonsumsi makanan asal Jepang itu, sama saja seperti memakan keju atau sandwich daging.
Selama ini, alasan utama lonjakan popularitas sushi adalah reputasinya sebagai makanan yang sehat. Terbukti wanita Jepang dikenal memiliki tubuh yang sehat dan ramping. Maka tak heran bila selebritis dunia seperti Victoria Beckham, Cheryl Cole dan Keira Knightley juga penggemar hidangan ikan mentah ini.
Tetapi apakah benar sushi merupakan makanan yang sehat? Tidak selalu. Paling tidak itulah pendapat ahli diet Rachel Beller dikutip dari laman daily, Senin (18/3). Dalam bukunya Eat To Lose, Eat To Win is, ia mengatakan makan sushi menjadi penyebab anda kelebihan karbohidrat.
\"Sebuah gulungan sushi khas berisi 290-350 kalori (1464 kilojoule) dan setara dengan karbohidrat dua setengah sampai empat potong roti,\" kata Ms Beller.
\"Jadi California roll (sushi yang digulung bulat, berisi sepotong kecil ikan dan mayones alpukat ditambah lemak) sama dengan dua sandwich, sepotong alpukat dan sedikit kecil sayuran, \" tambahnya.
Banyak orang beranggapan, bahwa dengan memakan sushi mereka memenuhi kebutuhan protein. Padahal pada kenyataannya pendapat itu tidak semuanya benar. Karena dalam satu sushi, kandungan protein sangat sedikit sekali.
Para ahli kesehatan mengatakan, kebutuhan protein yang dibutuhkan tubuh dalam satu hari adalah 140gram. Namun dalam satu potongan sushi, rata-rata kandungan protein hanya 5 gram saja. Anda harus makan 28 buah rool sushi, untuk mencapai porsi sehat 140 gram.
Apalagi sushi memiliki bahan utama berupa nasi putih. Bahkan dalam satu sajian sushi, hampir 75 persen adalah nasi. Semakin sering makan sushi, maka seseorang akan kehilangan vitamin, mineral dan serat. Akibatnya buruk untuk pencernaan. Terlebih lagi nasi sushi biasanya dimasak dengan menambahkan gula ataupun cuka manis, sehingga karbohidratnya menjadi berkurang.
(fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: